Kamis, 12 Mei 2016

Pengembangan kurikulum

Makalah pengembangan kurikulum

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Kurikulum merupakan alat untuk mencapai tujuan pendidikan, sekaligus sebagai pedoman dalam pelaksanaan pendidikan. Kurikulum mencerminkan falsafah/pandangan hidup bangsa, ke arah mana dan bagaimana bentuk kehidupan itu kelak akan ditentukan oleh kurikulum yang digunakan sekarang.
Sejak isu reformasi pendidikan digulirkan, maka banyak bermunculan gagasan-gagasan pembaharuan pendidikan. Salah satu gagasan yang muncul adalah lahirnya UU No. 22 tahun 1999 tentang otonomi daerah yang meletakkan sector pendidikan sebagai salah satu sektor pembangunan yang berbasis kedaerahan lainnya dan UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Selain pembaharuan, kurikulum tersebut juga ada yang harus diubah, mengingat tidak setiap kurikulum sesuai dengan keadaan komponen pendidikan seluruhnya.
B.    Rumusan Masalah
1.    Apa pengertian perubahan, pembaharuan, penerapan, pengembangan dan penyempurnaan kurikulum?
2.    Apa perbedaan perubahan, pembaharuan, penerapan, pengembangan dan penyempurnaan kurikulum?
C.    Tujuan Pembahasan Masalah
1.    Untuk mengetahui pengertian perubahan, pembaharuan, penerapan, pengembangan dan penyempurnaan kurikulum.
2.    Untuk mengetahui pengertian perubahan, pembaharuan, penerapan, pengembangan dan penyempurnaan kurikulum
BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Perubahan, Pembaharuan, Penerapan, Pengembangan dan Penyempurnaan Kurikulum
1.    Pengertian perubahan kurikulum
Secara konsep perubahan kurikulum adalah suatu usaha yang disengaja. Perubahan kurikulum terjadi karena adanya perbedaan dalam satu komponen kurikulum atau lebih dalam dua periode waktu tertentu. Sebagai contoh, bila sampai tahun 1975 kurikulum Sekolah Dasar masih menggunakan sistem mata pelajaran, maka mulai tahun 1975 kurikulum tersebut telah menggunakan sistem bidang studi. Ini berarti, bahwa telah terjadi perubahan dalam organisasi kurikulum Sekolah Dasar. Jadi, perubahan kurikulum adalah suatu kegiatan atau usaha yang disengaja untuk menghasilkan kurikulum baru secara lebih baik, yang didasarkan atas perbedaan satu atau lebih komponen kurikulum dalam dua periode waktu yang berdekatan.
Dari definisi tersebut di atas dapat diketahui bahwa perubahan kurikulum dapat bersifat sebagian, tetapi juga dapat terjadi atau bersifat menyeluruh. Di katakan sebagian jika perubahan kurikulum tersebut hanya terjadi pada komponen kurikulum tertentu. Misalnya, perubahan metode mengajar saja, isi kurikulum saja, atau sistem penilaian saja. Sedangkan, perubahan kurikulum secara menyeluruh terjadi, jika dalam kegiatan kurikulum itu terjadi perubahan terhadap keseluruhan komponen (bahkan sistem) kurikulum, misalnya perubahan itu mencakup komponen tujuan, isi, metode, media, organisasi, dan strategi pelaksanaannya. Seperti yang terjadi pada perubahan kurikulum 1968 menjadi kurikulum 1975.
Dalam UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 yang menjadi arah dan tujuan dalam program pendidikan ditegaskan bahwa pendidikan nasional bertujuan berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlaq mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Dalam pelaksanaanya, suatu lembaga pendidikan selalu ingin menghasilkan lulusan-lulusan ataupun out put yang baik, berkualitas, memiliki prestasi belajar yang bagus dan bisa diandalkan. Seorang peserta didik yang berhasil dalam menuntut ilmu tidak cukup dinilai hanya berhasil di bidang  akademisnya saja, menduduki peringkat atas di kelasnya atau prestasi lain di sekolah yang pernah diraihnya, akan tetapi harus dilihat pula dari sisi kualitas kepribadiannya, kedalaman ilmu yang dikuasainya, penghayatan dan pengamalan etos belajar, keluhuran akhlaq dan tingkah laku kesehariannya, apakah sesuai dengan norma dan etika agama atau tidak. Selain itu keberhasilan pendidikan itu dapat dilihat dari beberapa hal, di antaranya adalah tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan, seperti pada perolehan nilai akhir yang memuaskan. Namun,  yang paling utama adalah adanya perubahan sikap perilaku yang menonjol pada diri peserta didik dengan adanya perubahan pola pemikiran atas dasar pengetahuan ataupun ilmu yang telah didapat dari guru, dari pengalaman atau lingkungan sekitarnya, sehingga keberadaan pendidikan bagi seorang anak atau peserta didik sangat berpengaruh bagi perkembangan anak di usia selanjutnya.
Ada beberapa indikator yang menjadi tolak ukur dilakukannya peruahan kurikulum, di antaranya adalah, peserta didik:
a.    Tidak menguasai ilmu pengetahuan dari pelajaran-pelajaran yang telah diberikan guru serta tidak memiliki keterampilan sesuai bakat dan minatnya.
b.    Tidak terbiasa dengan cara berpikir ilmiah (sesuai logika) serta tidak mempunyai ide dan pemikiran atau pendapat yang dapat diterima oleh banyak orang dan bisa dipertanggungjawabkan.
c.    Tidak mempunyai perilaku yang mencerminkan pribadi yang mandiri, sportif serta memiliki pendalaman agama yang cukup kuat.
d.    Tidak mampu menjadi anggota masyarakat yang baik, peduli dengan lingkungan, mempunyai rasa sosial yang tinggi serta peduli terhadap orang lain terutama terhadap orang tua, saudara dan keluarga.
e.    Tidak mampu menunjukkan kecintaannya terhadap ilmu serta menghayati hikmah-hikmahnya.
Maka karenanya, berlandaskan pada hal-hal di atas, demi menghasilkan lulusan seperti yang diharapkan sekolah, maka diperlukan adanya perubahan kurikulum yang progresif.
2.    Pengertian pembaharuan kurikulum
Pembaharuan kurikulum adalah suatu gagasan atau praktek kurikulum baru dengan mengadopsi bagian-bagian yang potensial dari kurikulum tersebut dengan tujuan memecahkan masalah atau mencapai tujuan tertentu. Dengan kata lain, pembaharuan itu diajukan berkenaan dengan ide dan teknis pada skala yang terbatas. Pembaharuan selalu berkaitan dengan masalah kreasi dan atau penciptaan sesuatu yang baru dan menuju ke arah yang lebih baik.
Pembaharuan kurikulum mengikuti pola 10 tahunan. Tentunya ada hal baru yang dimasukkan dalam setiap kurikulum, mengikuti perubahan sosial dan ekonomi masyarakat.
Konsep pembaharuan kurikulum pada umumnya adalah mengotak-atik mata pelajaran dalam kurikulum, mengubah dan memperbaiki tujuan dan menambahkan atau mengurangi muatan belajar. Tindakan seperti ini bukannya salah, tetapi bagian terpenting dari sebuah pendidikan adalah bukan pada isinya yang banyak, tetapi pendekatan cara mendidik.
Rencana pendidikan di sekolah isinya bukan saja mengenai kegiatan intrakurikuler tetapi juga ekstrakurikuler. Yang dimaksud dengan kegiatan ekstrakurikuler bukan saja berupa klub tetapi seharusnya dikembangkan berdasarkan rundingan guru, kepala sekolah, orang tua dengan mempertimbangkan kemampuan anak dan kondisi lingkungan/daerah di mana dia berada.
Dengan kata lain, nafas bukanlah perkara yang memaksa guru atau menyengsarakan guru (karena ketidakjelasannya) dalam mengembang- kan materi yang dia ajarkan. Akan tetapi harus mengajak komponen sekolah untuk membicarakan bagaimana pendidikan di sekolah seharusnya dikembangkan berdasarkan standar minimal yang ditetapkan pemerintah.
Menurut Zahara Ideris yang dikutip oleh Subandijah dikemukakan masalah-masalah yang menuntut adanya inovasi pendidikan dan kurikulum di Indonesia adalah sebagai berikut:
a.    Perkembangan ilmu pengetahuan yang menghasilkan teknologi yang  mempengaruhi kehidupan sosial, ekonomi, politik, pendidikan dan kebudayaan.
b.    Laju eksplosi penduduk yang cukup pesat, yang menyebabkan daya tampung ruang dan fasilitas pendidikan sangat tidak seimbang.
c.    Mutu pendidikan yang dirasakan semakin menurun, yang belum mampu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
d.    Kurang adanya relevansi antara program pendidikan dengan kebutuhan masyarakat yang sedang membangun.
e.    Belum berkembangnya alat organisasi yang efektif serta belum tumbuhnya suasana yang subur dalam masyarakat untuk mengadakan perubahan-perubahan yang dituntut oleh keadaan sekarang dan yang akan datang.
3.    Pengertian penerapan kurikulum
Secara sederhana implementasi bisa diartikan pelaksanaan atau penerapan. Majone dan Wildavsky mengemukakan implementasi sebagai evaluasi. Browne dan Wildavsky yang dikutip oleh Nurdin dan Usman, mengemukakan bahwa  implementasi adalah perluasan aktivitas yang saling menyesuaikan.
Dari pengertian di atas memperlihatkan bahwa kata implementasi bermuara pada aktivitas, adanya aksi, tindakan, atau mekanisme suatu sistem. Ungkapan mekanisme mengandung arti bahwa implementasi bukan sekadar aktivitas, tetapi suatu kegiatan yang terencana dan dilakukan secara sungguh-sungguh berdasarkan acuan norma tertentu untuk mencapai tujuan kegiatan. Oleh karena itu, implementasi tidak berdiri sendiri tetapi dipengaruhi oleh obyek berikutnya yaitu kurikulum.
Dalam kenyataannya, implementasi kurikulum menurut Fullan merupakan proses untuk melaksanakan ide, program atau seperangkat aktivitas baru dengan harapan orang lain dapat menerima dan melakukan perubahan.
Dalam konteks implementasi kurikulum pendekatan-pendekatan yang telah dikemukakan di atas memberikan tekanan pada proses. Esensinya implementasi adalah suatu proses, suatu aktivitas yang digunakan untuk mentransfer ide/gagasan, program atau harapan-harapan yang dituangkan dalam bentuk kurikulum desain (tertulis) agar dilaksanakan sesuai dengan desain tersebut. Masing-masing pendekatan itu mencerminkan tingkat pelaksanaan yang berbeda.
Dalam kaitannya dengan pendekatan yang dimaksud, Nurdin dan Usman menjelaskan bahwa pendekatan pertama, menggambarkan implementasi itu dilakukan sebelum penyebaran (desiminasi) kurikulum desain. Kata proses dalam pendekatan ini adalah aktivitas yang berkaitan dengan penjelasan tujuan program, mendeskripsikan sumber-sumber baru dan mendemosntrasikan metode pengajaran yang diugunakan.
Pendekatan kedua, menurut Nurdin dan Usman menekankan pada fase penyempurnaan. Kata proses dalam pendekatan ini lebih menekankan pada interaksi antara pengembang dan guru (praktisi pendidikan). Pengembang melakukan pemeriksaan pada program baru yang direncanakan, sumber-sumber baru, dan memasukan isi/materi baru ke program yang sudah ada berdasarkan hasil uji coba di lapangan dan pengalaman-pengalaman guru. Interaksi antara pengembang dan guru terjadi dalam rangka penyempurnaan program, pengembang mengadakan lokakarya atau diskusi-diskusi dengan guru-guru untuk memperoleh masukan. Implementasi dianggap selesai manakala proses penyempurnaan program baru dipandang sudah lengkap.
Sedangkan pendekatan ketiga, Nurdin dan Usman memandang implementasi sebagai bagian dari program kurikulum. Proses implementasi dilakukan dengan mengikuti perkembangan dan megadopsi program-program yang sudah direncanakan dan sudah diorganisasikan dalam bentuk kurikulum desain (dokumentasi).
4.    Pengertian pengembangan kurikulum
Pengembangan kurikulum adalah perencanaan kesempatan-kesempatan belajar yang ditujukan untuk membawa peserta didik ke arah perubahan-perubahan yang diinginkan dan menilai perubahan-perubahan itu telah terjadi pada diri peserta didik. Pengembangan kurikulum adalah proses yang mengaitkan satu komponen kurikulum lainnya untuk menghasilkan kurikulum yang lebih baik.
Istilah pengembangan menunjukkan pada suatu kegiatan menghasilkan suatu alat atau cara yang baru, dimana selama kegiatan tersebut penilaian dan penyempurnaan terhadap alat atau cara tersebut terus dilakukan. Bila setelah mengalami penyempurnaan-penyempurnaan akhirnya alat atau cara tersebut dipandang cukup mantap untuk digunakan seterusnya, maka berakhirlah pengembangan tersebut.
Dengan demikian, pengembangan kurikulum PAI mencakup penyusunan kurikulum itu sendiri, pelaksanaan di sekolah-sekolah yang disertai dengan penilaian yang intensif dan penyempurnaan-penyempurnaan yang dilakukan terhadap komponen-komponen tertentu dari kurikulum tersebut atas dasar hasil penilaian. Bila kurikulum itu dianggap sudah cukup mantap, setelah mengalami penilaian dan penyempurnaan, maka berakhirlah tugas pengembangan kurikulum tersebut untuk kemudian dilanjutkan dengan tugas pembinaan. Selain itu pengembangan kurikulum PAI berarti perubahan dan peralihan total dari satu kurikulum ke kurikulum lain dan perubahan ini terjadi dalam jangka waktu yang panjang.
5.    Pengertian penyempurnaan kurikulum
Sebelum mengupas tentang konsep penyempurnaan kurikulum, di bawah ini akan dipaparkan lebih dulu tentang prinsip penyempurnaan kurikulum.
Prinsip penyempurnaan kurikulum terdiri atas:
a.    Penyesuaikan kurikulum dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta tuntutan kebutuhan masyarakat;
b.    Dilakukan untuk mendapatkan proporsi yang tepat antara tujuan yang ingin dicapai dengan beban belajar, potensi peserta didik dan keadaan lingkungan serta sarana pendukungnya;
c.    Untuk memperoleh kebenaran substansi materi pelajaran dan kesesuaian dengan tingkat perkembangan peserta didik
d.    Mempertimbangkan berbagai aspek terkait, seperti tujuan materi, pembelajaran, evaluasi, dan sarana/prasarana termasuk buku pelajaran;
e.    Tidak mempersulit guru dalam mengimplementasikannya dan tetap dapat menggunakan buku pelajaran dan sarana prasarana pendidikan lainnya yang tersedia di sekolah.
Dari beberapa prinsip di atas, dapat ditarik pemahaman bahwa penyempurnaan kurikulum adalah upaya menyesuaikan kurikulum dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta tuntutan kebutuhan masyarakat untuk mendapatkan proporsi yang tepat antara tujuan yang ingin dicapai dengan beban belajar, potensi peserta didik dan keadaan lingkungan serta sarana pendukungnya di samping juga untuk memperoleh kebenaran substansi materi pelajaran dan kesesuaian dengan tingkat perkembangan peserta didik. Atau lebih tepatnya penyempurnaan kurikulum adalah upaya menyesuaikan kurikulum dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk memperoleh kebenaran substansi materi pelajaran dan kesesuaian dengan tingkat perkembangan peserta didik.
B.    Perbedaan Perubahan, Pembaharuan, Penerapan, Pengembangan dan Penyempurnaan Kurikulum
1.    Perubahan kurikulum
a.    Kegiatan atau usaha yang di sengaja untuk menghasilkan kurikulum baru secara lebih baik;
b.    Didasarkan atas perbedaan satu atau lebih komponen kurikulum dalam dua periode waktu yang berdekatan;
c.    Perubahanya bisa bersifat sebagian dan bisa juga menyeluruh.
Dari tiga poin tersebut dapat dilihat penekanannya adalah pada usaha menghasilkan kurikulum baru secara lebih baik yang didasarkan atas adanya perbedaan dalam satu komponen kurikulum atau lebih pada dua periode yang berdekatan, adapun bentuk dari perubahan kurikulum itu bisa sebagian dan juga bisa menyeluruh.
2.    Penerapan kurikulum
a.    Upaya mempraktikan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu;
b.    Mentransformasikan program pendidikan kepada peserta didik dalam prosses pembelajaran.
Dari dua konsep di atas terdapat perbedaan yang sangat mendasar, pada konsep perubahan secara jelas terdapat penekanan tarhadap upaya mengahasilkan, sedang pada konsep penerapan penekanannya upaya praktek /transformasi dari apa yang telah dihasilkan dari perubahan dimaksud.
3.    Pembinaan kurikulum
Dalam Konsep ini dapat dilihat poin-poin yang jelas berbeda dengan dua konsep sebelumnya seiring dengan perbedaan penekanan arti dan tujuan yang ada pada masing-masing konsep. Pada konsep ini lebih cenderung pada:
a.    Upaya mempertahankan dan menyempurnakan pelaksanaan kurikulum yang ada;
b.    Upaya yang dilakukan dapat bersifat dasar dan bersifat teknis.
Dari sini dapat diambil kesimpulan adanya tindak lanjut dari dua konsep sebelumnya, yakni setelah mendapatkan lalu dipraktekkan sebagai bentuk upaya untuk memepertahankan dari apa yang telah didapatkan lalu melakukan suatu pembinaan.
4.    Pengembangan kurikulum
Pada konsep perkembangan kurikulum yang telah dijelaskan di atas dapat dilihat bahwa perkembangan kurikulum sebagai:
a.    Suatu proses yang merencanakan, menghasilkan suatu alat yang lebih baik;
b.    Didasarkan pada hasil penilaian terhadap kurikulum yang telah berlaku;
c.    Bertujuan dapat memberikan kondisi belajar-mengajar yang lebih baik.
Tiga poin tersebut jelas menunjukkan adanya perbedaan arti dengan konsep-konsep sebelumnya sesuai dengan tujuan dan hal-hal yang mendasari, sekaligus menunjukkan adanya kemajuan dalam melangkah. Sebab pada konsep ini merupakan sebagai upaya melanjutan langkah-langkah yang telah ditempuh pada konsep-konsep sebelumnya.
5.        Penyempurnaan kurikulum
Dalam konsep penyempurnaan telah ditegaskan beberapa poin penting yang hal itu merupakan wujud dinamika kurikulum dalam rangka memenuhi tuntutan dunia pendidikan yang terus maju, seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakian maju pesat. Dan dari poin-poin tersebut memperjelas adanya perbedaan antara konsep Penyempurnaan dengan kosep sebelumnya. Dalam konsep penyempurnaan ditegaskan adanya:
a.    Upaya menyesuaikan kurikulum dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi;
b.    Untuk memperoleh kebenaran substansi materi pelajaran dan kesesuaian dengan tingkat perkembangan peserta didik;
c.    Dilakukan untuk mendapatkan proporsi yang tepat antara tujuan yang ingin dicapai dengan beban belajar, potensi peserta didik dan keadaan lingkungan serta sarana pendukungnya.
BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
1.    Adapun pengertian dari perubahan, pembaharuan, penerapan, pengembangan dan penyempurnaan kurikulum sebagai berikut:
a.    Perubahan kurikulum adalah suatu kegiatan atau usaha yang disengaja untuk menghasilkan kurikulum baru secara lebih baik, yang didasarkan atas perbedaan satu atau lebih komponen kurikulum dalam dua periode waktu yang berdekatan.
b.    Pembaharuan kurikulum adalah suatu gagasan atau praktek kurikulum baru dengan mengadopsi bagian-bagian yang potensial dari kurikulum tersebut dengan tujuan memecahkan masalah atau mencapai tujuan tertentu.
c.    Implementasi bermuara pada aktivitas, adanya aksi, tindakan, atau mekanisme suatu sistem. Ungkapan mekanisme mengandung arti bahwa implementasi bukan sekadar aktivitas, tetapi suatu kegiatan yang terencana dan dilakukan secara sungguh-sungguh berdasarkan acuan norma tertentu untuk mencapai tujuan kegiatan. Oleh karena itu, implementasi tidak berdiri sendiri tetapi dipengaruhi oleh obyek berikutnya yaitu kurikulum.
d.    Pengembangan kurikulum adalah perencanaan kesempatan-kesempatan belajar yang ditujukan untuk membawa peserta didik ke arah perubahan-perubahan yang diinginkan dan menilai perubahan-perubahan itu telah terjadi pada diri peserta didik.
e.    Penyempurnaan kurikulum adalah upaya menyesuaikan kurikulum dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta tuntutan kebutuhan masyarakat untuk mendapatkan proporsi yang tepat antara tujuan yang ingin dicapai dengan beban belajar, potensi peserta didik dan keadaan lingkungan serta sarana pendukungnya di samping juga untuk memperoleh kebenaran substansi materi pelajaran dan kesesuaian dengan tingkat perkembangan peserta didik.
2.    Perbedaan dari pengertian perubahan, pembaharuan, penerapan, pengembangan dan penyempurnaan kurikulum:
a.    Perubahan kurikulum
Perubahan kurikulum merupakan usaha menghasilkan kurikulum baru secara lebih baik yang didasarkan atas adanya perbedaan dalam satu komponen kurikulum atau lebih pada dua periode yang berdekatan.
b.    Pembaharuan kurikulum
Pada konsep perubahan secara jelas terdapat penekanan tarhadap upaya mengahasilkan, sedang pada konsep penerapan penekanannya upaya praktek /transformasi dari apa yang telah dihasilkan dari perubahan dimaksud.
c.    Penerapan kurikulum
Pada konsep penerapan mengartikan bahwa setelah mendapatkan lalu dipraktekkan sebagai bentuk upaya untuk memepertahankan dari apa yang telah didapatkan lalu melakukan suatu pembinaan.
d.    Pengembangan kurikulum
pada konsep ini merupakan sebagai upaya melanjutan langkah-langkah yang telah ditempuh pada konsep-konsep sebelumnya.
e.    Penyempurnaan kurikulum
Dalam konsep penyempurnaan telah ditegaskan beberapa poin penting yang hal itu merupakan wujud dinamika kurikulum dalam rangka memenuhi tuntutan dunia pendidikan yang terus maju, seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakian maju pesat.
B.    Saran
Demikianlah kemampuan penulis dalam membahas peran guru dalam mengembangkan kurikulum Pendidikan Agama Islam. Penulis berharap para pembaca dapat mengambil manfaat dari terselesaikannya makalah ini. Selain itu, penulis juga berharap para pembaca juga dapat memahami substansi makalah ini dengan mengambil literatur lain yang lebih lengkap.
DAFTAR PUSTAKA
http://d’badruns.wordpress.com/2008/07/pengembangan-kurikulum.html. (22 Pebruari 2014).
Muhaimin. 2005. Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Nurdin, Syafruddin dan Basyiruddin Usman. 2002. Guru Profesional dan Implementasi Kurikulum. Jakarta: Ciputat Pers.
Subandijah. 1993. Pengembangan dan Inovasi Kurikulum. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Sulistyowati, Sofchah. 2001. Cara Belajar yang Efektif dan Efisien. Pekalongan: Cinta Ilmu.
UU RI. 2006. Undang-undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sisdiknas. Bandung: Citra Umbara.

Tidak ada komentar:

Goresan Pena

Tentang Wanita

`Wanita adalah sebaik-baik perhiasan dunia. Seperti sabda Rasulullah Saw dlm hadis Shahih, bahwa dunia ini adalah perhiasan & sebaik-bai...