Jumat, 09 September 2016

Kumpulan Contoh Permasalahan Perbatasan Antara Indonesia dengan Negara Lain Beserta Penyebab dan Penyelesaian

Kumpulan Contoh Permasalahan Perbatasan Antara Indonesia dengan Negara Lain Beserta Penyebab dan Penyelesaian

Permasalahan Perbatasan Antara Indonesia dengan Negara Lain

Kurikulum 2013 memang menuntut siswa untuk berperan aktif dalam pembelajaran. Siswa diizinkan mencari sumber referensi sebanyak-banyaknya untuk mengerjakan tugas. Dan slah satu sumber referensi yang banyak digunakan adalah internet. Salah satu yang bisa kalian jadikan referensi adalah posting kali ini yang akan membahas tentang ”Kumpulan Contoh Permasalahan Perbatasan Antara Indonesia dengan Negara Lain Beserta Penyebab dan Penyelesaian”. Kalian tentu mendapat tugas kelompok 2.1 PPKn kelas XI halaman 35 yang berbuni:
2. Setiap wilayah perbatasan Indonesia dengan Negara lain tentunya pernah mengalami beberapa permasalahan. Coba kalian identifikasi permasalah-permasalahan yang melibatkan Indonesia dengan Negara lain yang berkaitan dengan maslah perbatasan. Presentasikan di depan guru dan teman kalian
Di tugas tersebut, kalian diminta mengisi tabel yang sudah tersedia.Di posting ini, saya sudah memberikan masalah-masalah perbatasan dalam bentuk tabel plus dalam bentuk  paragraf. Pertama saya akan menyajikan adalah dalam bentuk table dan dilanjutkan dalam bentuk paragraf.
Tabel
No
Permasalahan
Negara Lain yang Terlibat
Penyelesaian
1
Kasus Ambalat
Malaysia
Melakukan pertemuan liberal guna membahas masalah dengan perundingan, dan memutuskan Pulau Ambalat tetap sebagai wlayah NKRI
2
Kasus Wilayah Camar Bulan dan Tanjung Datuk
Malaysia
Melalui pertemuan Indonesia – Malaysia di Semarang pada tahun 1978, memutuskan wilayah Camar Bulan dan Tanjung Datuk menjadi bagian dari wilayah Malaysia
3
Kasus Pulau Simakau
Singapura
Melakukan klarifikasi bahwa pulau yang dimaksud adalah pulau Simakau milik Singapura. Jadi, terdapat dua pulau yang bernama sama yang dimiliki Indonesia dan Singapura
4
Kasus Pulau Batik
Timor Leste
Pemangku adat antara wilayah Perbatasan Amyoung dan Ambenu, ingin menyelesaikan titik batas dan meminta izin pemerintah pusat untuk memfasilitasi tersebut. Kedua Negara belum diperbolehkan beraktivitas di daerah perbatasan tersebut
5
Kasus Pulau Miangas
Filiphina
Dinyatakan lebih lanjut dalam protocol perjanjian ekstradisi Indonesia – Filiphina mengenai defisi wilayah Indonesia yang menegaskan Pulau Miangas adalah Milik Indonesia atas dasar putusan Mahkamah Arbitrase Internasional 4 April 1928
6
Kasus Pulau Nipa
Singapura
Kementrian Pertahanan Mengkampanyekan Untuk Mereklamasi Pulau Nipa karena pada tahun 2004 sampai 2008 penduduk menjual pasir pantai Pulau Nipa kepada Singapura. Langkah KemHan ini menghabiskan dana lebih dari 300 Milyar Rupiah.
Diolah dari: Kamtoboys Cancers
Paragraf
Masalah Perbatasan Indonesia – Timor Leste
Pada pertengahan Oktober 2013, konflik antarwarga di perbatasan Indonesia-Timor Leste kembali pecah. Warga kedua negara saling serang dengan melempar batu dan kayu di perbatasan Kabupaten Timor Tengah Utara (Indonesia) dengan Distrik Oecussi (Timor Leste). Konflik ini menimbulkan ketegangan hubungan antarwarga hingga berhari-hari berikutnya (Tempo,15 Oktober 2013). Konflik tersebut bukan pertama kali terjadi, karena pada akhir Juli 2012 konflik serupa juga terjadi di kabupaten yang sama, tetapi melibatkan warga dari desa yang berbeda. 
Kasus konflik komunal di perbatasan Indonesia-Timor Leste menarik, karena jenis konflik tersebut hampir tidak terjadi di wilayah perbatasan darat Indonesia lainnya, baik di Kalimantan maupun di Papua. Biasanya masalah yang muncul di wilayah perbatasan darat tersebut berupa belum disepakatinya delimitasi dan demarkasi batas serta maraknya aktivitas lintas batas ilegal. Bisa dikatakan jarang sekali terjadi kekerasan antarwarga. Oleh karena itu, analisis terhadap konflik komunal di perbatasan Indonesia-Timor Leste tersebut penting untuk dilakukan, agar Indonesia dapat membuat langkah antisipasi sehingga kejadian serupa tidak terjadi di masa depan. Tulisan ini berusaha menjelaskan kronologi konflik komunal tersebut, faktor-faktor penyebab, usaha penyelesaian, dan langkah yang bisa dilakukan ke depan. 
Kronologi Konflik 
Pada Oktober 2013, Pemerintah Republik Demokratik Timor Leste membangun jalan di dekat perbatasan Indonesia-Timor Leste, di mana menurut warga Timor Tengah Utara, jalan tersebut telah melintasi wilayah NKRI sepanjang 500 m dan juga menggunakan zona bebas sejauh 50 m. Padahal berdasarkan nota kesepahaman kedua negara pada tahun 2005, zona bebas ini tidak boleh dikuasai secara sepihak, baik oleh Indonesia maupun Timor Leste. Selain itu, pembangunan jalan oleh Timor Leste tersebut merusak tiang-tiang pilar perbatasan, merusak pintu gudang genset pos penjagaan perbatasan milik Indonesia, serta merusak sembilan kuburan orang-orang tua warga Nelu, Kecamatan Naibenu, Kabupaten Timor Tengah Utara. 
Pembangunan jalan baru tersebut kemudian memicu terjadinya konflik antara warga Nelu, Indonesia dengan warga Leolbatan, Timor Leste pada Senin, 14 Oktober 2013. Mereka saling lempar batu dan kayu. Aksi ini semakin besar karena melibatkan anggota polisi perbatasan  Timor Leste (Cipol) yang turut serta dalam aksi saling lempar batu dan kayu tersebut. Dari aksi tersebut, enam warga Leolbatan dan satu anggota Cipol menderita luka parah, sementara dari sisi Indonesia hanya ada satu warga Nelu yang menderita luka ringan. 
Setelah jatuhnya korban dari kedua belah pihak, aksi saling serang kemudian dihentikan. Namun demikian, warga masih berjaga-jaga di perbatasan masing-masing. Eskalasi konflik semakin meningkat setelah terjadi insiden penggiringan 19 ekor sapi milik warga Indonesia yang diduga digiring oleh warga Timor Leste masuk ke wilayah mereka. Selanjutnya, 10 warga Indonesia didampingi enam anggota TNI Satgas-Pamtas masuk ke wilayah Timor Leste untuk mencari 19 ekor sapi tersebut. Sementara itu, ratusan warga lainnya dari empat desa di Kecamatan Naibenu berjaga-jaga di perbatasan dan siap perang melawan warga Leolbatan, Desa Kosta, Kecamatan Kota, Distrik Oekussi, Timor Leste. Berita terakhir yang terkumpul dari media massa, warga masih berjaga-jaga di perbatasan (Tempo, 18 Oktober 2013). 
Konflik tersebut bukan pertama kali terjadi di perbatasan Indonesia-Timor Leste. Satu tahun sebelumnya, konflik juga terjadi di perbatasan Timur Tengah Utara-Oecussi. Pada 31 Juli 2012, warga desa Haumeni Ana, Kecamatan Bikomi Utara, Kabupaten Timor Tengah Utara, NTT, terlibat bentrok dengan warga Pasabbe, Distrik Oecussi, Timor Leste. Bentrokan ini dipicu oleh pembangunan Kantor Pelayanan Bea Cukai, Imigrasi, dan Karantina (CIQ) Timor Leste di zona netral yang masih disengketakan, bahkan dituduh telah melewati batas dan masuk ke wilayah Indonesia sejauh 20 m. Tanaman dan pepohonan di tanah tersebut dibabat habis oleh pihak Timor Leste. Setelah terlibat aksi saling ejek, warga dari kedua negara kemudian saling lempar batu dan benda tajam sebelum akhirnya dilerai oleh aparat TNI perbatasan dan tentara Timor Leste (Sindo, 31 Juli 2012; Tempo, 2 Agustus 2012; dan  Kompas, 6 Agustus 2012). 
Faktor Penyebab Konflik
Terdapat beberapa faktor yang menjadi penyebab terjadinya konflik komunal tersebut.
Ø Pertama, masih belum tuntasnya delimitasi perbatasan antara kedua negara. Berdasarkan nota kesepahaman antara kedua negara pada 2005, masih terdapat 4% perbatasan darat yang masih belum disepakati. Menurut Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP), kedua negara masih mempersengketakan tiga segmen batas yaitu
a)    segmen di Noelbesi Citrana, Desa Netemnanu Utara, Amfoang Timur, Kabupaten Kupang, dengan Distrik Oecussi, Timor Leste, menyangkut areal persawahan sepanjang Sungai Noelbesi, yang status tanahnya masih sebagai zona netral.
b)    Segmen di Bijaelsunan, Oben, di Kabupaten Timor Tengah Utara dengan Distrik Oecussi, yaitu pada areal seluas 489 bidang tanah sepanjang 2,6 km atau 142,7 ha. Tanah tersebut merupakan tanah yang disterilkan agar tidak menimbulkan masalah karena Indonesia-Timor Leste mengklaim sebagai miliknya.
c)    Segmen di Delomil Memo, Kabupaten Belu yang berbatasan dengan Distrik Bobonaro, yaitu perbedaan identifikasi terhadap Median Mota Malibaca pada aliran sungai sepanjang 2, 2 km atau pada areal seluas 41,9 ha (Tempo, 15 Agustus 2012). 
Ø Kedua, terjadi perbedaan interpretasi mengenai zona netral yang terdapat di perbatasan kedua negara. Dari sudut pandang Indonesia, pemerintah dan warganya menganggap bahwa zona netral adalah zona yang masih belum ditetapkan statusnya sebagai milik negara Indonesia atau Timor Leste, sehingga harus dikosongkan dari segala aktivitas warga. Sementara dari sudut pandang Timor Leste, zona itu sebenarnya adalah wilayah Timor Leste yang digunakan oleh PBB sebagai kawasan koordinasi keamanan antara TNI dan PBB, sebagai tempat fasilitasi pembangunan pasar bagi warga di perbatasan, dan sebagai tempat rekonsiliasi antara masyarakat eks Timtim dengan masyarakat Pasabe, Distrik Oecussi. Dengan demikian, setelah PBB meninggalkan Timor Leste, seharusnya zona netral tersebut tetap menjadi bagian wilayah kedaulatan Timor Leste. 
Ø Ketiga, terkait dengan aspek sosial budaya, yaitu masih terdapat sentimen negatif antarwarga Indonesia dengan warga Timor Leste. Sebenarnya, masyarakat Timor Tengah Utara dan Oecussi di perbatasan berasal dari nenek moyang yang sama, yaitu sama-sama orang Timor, baik itu suku Tetun, Marae (Bunak), Kemak, dan Dawan. Hubungan kekerabatan pun sudah lama terjalin, apalagi Timor Leste pernah menjadi bagian dari Indonesia sejak tahun 1975 hingga 1999. Namun, pasca pemisahan Timor Timur sebagai hasil referendum, sentimen negatif tersebut menguat. Di satu sisi, warga Timor Leste, terutama yang pada referendum menjadi bagian kelompok prokemerdekaan, melihat Indonesia sebagai negara yang telah menjajah mereka selama hampir 25 tahun. Di sisi lain, warga Indonesia melihat warga Timor Leste sebagai orang-orang yang tidak berterima kasih, apalagi banyak anggota kelompok prointegrasi yang memilih mengungsi ke wilayah Indonesia pasca referendum. Sentimen negatif ini semakin menguat ketika masyarakat kedua negara sama-sama dalam kondisi miskin dan mereka terlibat perebutan sumberdaya seperti lahan kebun dan sapi. 
Upaya Penyelesaian 
Indonesia sudah melakukan berbagai tindakan untuk menyelesaikan permasalahan ini, baik tindakan yang bersifat jangka pendek (penyelesaian konflik yang terjadi) maupun tindakan yang bersifat jangka panjang (penyelesaian sumber konflik). Pada penyelesaian yang bersifat jangka pendek, untuk konflik yang terjadi tahun 2012, aparat TNI dari Korem 161 Wirasakti Kupang berhasil menghentikan pembangunan kantor QIC yang dilakukan oleh pihak Timor Leste. Menurut Komandan Korem, pembangunan tersebut sudah melewati tapal batas Indonesia sejauh 20 m sehingga TNI meminta Timor Leste agar segera menghentikan pembangunan tersebut. Sambil menunggu penyelesaian lebih lanjut, TNI bersama dengan tentara Timor Leste berhasil menghentikan konflik antarwarga perbatasan kedua negara dan menciptakan kondisi yang kondusif kembali (Tempo, 27 Juli 2012). Dari kasus di atas, Indonesia mendapat pembelajaran bahwa kekuatan TNI yang ditempatkan di titik-titik perbatasan ternyata masih kurang dalam menghentikan konflik antar warga perbatasan, sehingga Komandan Korem di Kupang perlu datang sendiri ke lokasi konflik. Oleh karena itu dalam jangka panjang, kekuatan TNI di tiap titik perbatasan perlu ditambah agar di masa yang akan datang konflik-konflik tersebut bisa diantisipasi. 
Namun dalam kasus 2013, keterlibatan aparat keamanan dari kedua negara, baik Cipol-nya Timor Leste maupun TNI-nya Indonesia, justru membuat konflik ini semakin besar. Dengan kekuatan senjata api yang mereka pegang, keterlibatan aparat keamanan justru semakin meningkatkan eskalasi konflik dan dapat menimbulkan korban yang lebih besar. Padahal, aparat keamanan ini seharusnya bisa menjadi functional actor yang bisa menenangkan warga dari negara masing-masing untuk tidak melakukan aksi kekerasan, seperti yang terjadi pada kasus tahun 2012. 
Dalam usaha penyelesaian yang bersifat jangka panjang, Indonesia melakukan diplomasi dalam rangka menyelesaikan delimitasi terhadap segmen-segmen yang masih belum disepakati. Berdasarkan perjanjian perbatasan darat 2012, kedua negara telah menyepakati 907 koordinat titik-titik batas darat atau sekitar 96% dari panjang total garis batas. Garis batas darat tersebut ada di sektor Timur (Kabupaten Belu) yang berbatasan langsung dengan Distrik Covalima dan Distrik Bobonaro sepanjang 149,1 km dan di sektor Barat (Kabupaten Kupang dan Kabupaten Timor Tengah Utara) yang berbatasan langsung dengan wilayah enclave Oecussi sepanjang 119,7 km (Ganewati Wuryandari, 2012). Upaya diplomasi ini tidak hanya berfokus pada penyelesaian garis demarkasi terhadap tiga segmen batas yang belum disepakati, tetapi juga pengenalan pengaturan di kawasan perbatasan yang memungkinkan warga Timor Leste dan warga Indonesia yang berada di sisi perbatasan masing-masing untuk bisa melanjutkan hubungan sosial dan kekeluargaannya yang selama ini telah terjalin di antara mereka. (Website Sekretaris Negara, 20 Maret 2013).
Dalam upaya diplomasi untuk menyelesaikan sisa segmen yang belum disepakati, hambatan yang perlu diantisipasi adalah perbedaan pola pendekatan penyelesaian yang digunakan oleh masing-masing pihak. Pihak Timor Leste dengan dipandu oleh ahli perbatasan dari United Nations Temporary Executive Administration (UNTEAD) menekankan bahwa penyelesaian perbatasan hanya mengacu kepada traktat antara Belanda-Portugis tahun 1904 dan sama sekali tidak memperhitungkan dinamika adat-istiadat yang berkembang di wilayah tersebut. Sementara itu, pihak Indonesia mengusulkan agar pendapat masyarakat adat ikut dipertimbangkan (Harmen Batubara, 2013). Perbedaan pola pendekatan ini perlu disamakan terlebih dahulu sebelum pembahasan tentang tiga segmen batas dilanjutkan. 
Langkah ke Depan 
Kasus penyelesaian konflik perbatasan antara Indonesia dengan Timor Leste di atas menggambarkan bahwa langkah jangka pendek dan jangka panjang telah dilakukan, baik melalui penempatan kekuatan TNI maupun melalui negosiasi bilateral yang dikawal oleh Kementerian Luar Negeri kedua negara. Namun demikian, hal yang perlu dilakukan adalah pelibatan unsur masyarakat dalam upaya penyelesaian tersebut. Unsur masyarakat di sini penting karena penguasaan tanah di perbatasan terkait erat dengan adat-istiadat yang berlaku di sana. Pada satu sisi, pemerintah melakukan perundingan di tingkat pemerintah, tapi pada sisi lain masyarakat adat membuat kesepakatan-kesepakatan terkait batas lahan dan aturan pengelolaan kebun di wilayah mereka, yang sangat mungkin hasilnya bertentangan dengan hasil yang disepakati pemerintah. 
Namun demikian, sebelum pelibatan unsur masyarakat tersebut dilakukan, pemerintah Indonesia perlu membekali warganya dengan pendidikan guna meningkatkan pengetahuan tentang perbatasan dan menguatkan jiwa nasionalisme, sehingga keterlibatan masyarakat akan memberikan dampak positif bagi posisi Indonesia dalam perundingan. Gabungan kekuatan militer, diplomasi, dan unsur masyarakat ini dapat menjadi senjata ampuh dalam mempertahankan kedaulatan negara, keutuhan wilayah NKRI, dan keselamatan segenap bangsa di wilayah-wilayah perbatasan Indonesia.`

Materi Seni Musik Kelas XI - Nilai Nilai Musik NonTradisional Nusantara

Materi Seni Musik Kelas XI - Nilai Nilai Musik NonTradisional Nusantara

Terimakasih Atas Kunjungannya :-)
Thanks For Visiting My Blog


Nilai Nilai Musik NonTradisional Nusantara
Musik non tradisi atau sering disebut sebagai musik modern,tidak lahir dari budaya suatu masyarakat tertentu. Musik tersebut di bangun berdasarkan satu aturan komposisi yang jelas,seperti sistem notasi,tangganada,tekstur,serta intrumen yang dikenal masyarakat secara luas dan mudah dipelajari. Selain itu,musik modern bersifat terbuka,artinya komposisi dan gaya musik sangat dipengaruhi oleh berbagai pengalaman musikal para musisi dari setiap masa.
A.      Unsur unsur estetis musik secara umum
Untuk dapat menciptakan musik yang memiliki nilai indah(estetis)diperlukan pengetahuan unsur unsur musik. Unsur unsur musik meliputi dua hal,yaitu unsur unsur pokok dan unsur unsur pendukung.
1.       Unsur unsur pokok yang dapat menghidupkan musik,yaitu bunyi,melodi,birama,harmoni,tekstur.
2.       Unsur unsur pendukung musik,yaitu unsur tempo,dinamika,dan gaya
Berikut ini adalahpenjelasan setiap unsur pokok dan unsur pendukung musik.
1.       Bunyi
Bunyi dalam musik berasal dari suara manusia yang disebut vokal dan bunyi dari alat alatmusik yang disebut intrumen. Keindahan musik instrumental selain ditentukan oleh pemain musik ditentukan juga oleh alat alat musik.
Berikut ini alat alat musik intrumental berdasarkan sumber bunyi alat musik dan cara memainkannya.
a.       Alat musik Dawai (petik)
Alat musik dawai atau petik cara membunyikannya dengan dipetik atau digesek. Contoh alat musik petik,yaitu kecapi(jawa barat),siter(jawa tengah)sasando(NNT),gitar,ukelele,harpa,mandolin,lute,dan banyo.contoh alat musik gesek seperti rehab(jawa),the yan(jakarta) dan biola.
b.      Alat musik tiup
Alat musik tiup dibunyikan dengan cara ditiup,terbuat dari kayu,bambu,dan logam(brass). Contoh alat musik tiup yang terbuat dari kayu yaitu seruling(jawa),serunai,flute(suling),clarinet,dan oboe. Contoh alata musik tiup yang terbuat dari logam yaitu terompet,trombone,tuba,horn,harmonika,pianika,saxophone,cornet,piccolom-C mellophone,dan French horn.
c.       Alat musik pukul
Cara membunyikannya dengan cara dipukul,diketuk atau di tabuh. Alat musik ini di bagi menjadi 3,yaitu musik bernada berbilah,bernada tidak berbilah,dan tidak benada.
1)      Bernada berbilah
Contoh alat musik pukul bernada berbilah,yaitu gambang,saron,slenthem,gender(jawa),giying,rinding(bali),calung(jabar),kolintang(sulawesi),genta nada.
2)      Bernada tidak bebilah
Contoh alat musik ini yaitu kempul,kenong(jawa dan bali),bonang,toto buang(maluku),saluang(sumtra),kendang atau gendang,tifa,resonator,bells,drum,dan timpang.
3)      Tidak bernada
Contoh alat musik yang tidak bernada ,yaitu cengceng(bali),kecak,rebana,ketipung,terbang,bedug,jidur,kendang,kentongan,bongo,triangle,pandiro,slaves,ring bells,tamborin,castagnets,dan sticks.
d.      Susunan Instrumen
e.      Susunan istrumen dalam sebuah orkes menggunakan alat alat musik seperti contoh berikut ini.
Instrumen Orkes
Alat Musik
Macam Alat Musik
Dawai atau string
Tiup kayu
Tiup logam
Pukul
Biola I,biola II,harpa,cello,bass.
Clarinet,flute,oboe,recorder.
Trumpet,tuba,horn,trombone.
Cymbal,snar drum,drum,timpang,kastanyet.
2.       Irama
Irama disebutpula ritme atau ritmik,yaitu panjang dan pendeknya nda dalam musik. Irama memberikan ketukan dalam musik. Secara populer disebutkan bahwa irama adalah adanya unsur unsur dalam musik sebagaia pembagian berlangsungnya waktu yang memberi peryataan hidup kepada musik itu. Irama merupakan unsur mutlak dalam musik.
Tanpa irama tidak ada musik.  Irama yang kiita dengar dan rasakan dapat ditulis tanpa paranada(lima garis sejajar uutuk not balok). Dalam memainkan alat tradisional,setiap daerah mempunyai ciri khas yang menimbulkan pola pola irama tertentu. Sebagai contoh suara kendang pada gamelan ludruk surabaya,rentak tepukan pada lagu didong aceh,bunyi terbang ketipung pada musik jipin atau terbang jidor,suara rentak gendang lagu melayu,suara ceng xeng pada gamelan bali,dan tifa papua. Masing masing alat musik tersebut menghasilkna pola irama warna tertentu yang kita kenal dengan musik irama joged,irama keroncong,irama maluku,irama melayu,irama dangdut,irama tango,irama waltz dan masih banyak lainnya. Alat musik ritmik(perkusi)terdiri dari lat perusi irama dan perkusi melodi.
a.       Alat perkusi irama
Alat perkusi irama adalah alat yang dapat digunakan untuk memperdengarkan bermacam macam irama,tetapu tidak dapat digunakan untuk memainkan melodi atau lagu. Contoh alat perkusi irama,yaitu ketipung,kendang,tamborin,triangle,kastanyet.
b.      Alat perkusi melodi
Alat perkusi melodi adalah alat musik yang selain dapat dipakai untuk irama,dapat juga menghasilkan nada nada sesuai lagu yang dimainkan. Contoh alat perkusi melodi,yaitu silofon,glokenspil,lyra,tabular belis.
3.       Melodi
Melodi adalah rentetan nada nada yang disusun secara ritmis dengan ketinggian masing masing. Garis ketinggiannada dan irama dalah unsur unsur dalam melodi yang menetapkan sifat. Melodi merupakan dayat tarik musik.
Untuk dapta mendengarkan musik dengan penghayatnan rasa diprlukan tentang melodi. Melodi merupakan tinggi rendahnya nada yang disusun dalm suatu frase. Arah melodi adalah  naik dan turun. Arah melodi ada yang melangkah naik dan ada yang melangkah turun serta melodi yang datar saja atau tetap di tempat. Urutan not not atau nada nada pada balok ynag dihubungkan dengan sebuah garis akan melukiskan gerak lagu. Gerak lagu dalam seni musik disebuit melodi,yaitu urutan nada nada yang membentuk suatu lagu.
4.       Harmoni
Harmoni dalam seni musik adalah keserasian,keselarasan,kesesuaian bunyi dari setiap instrumen dalam kelompok musik yang tampil sebagai suatu bentuk yang utuhenak didengar,dan memenuhi syarat karya musik. Harmoni merupakan ruang musika,yang memberikan bobot atau nilai dan bentuk tubuh pada jaringan melodinya. Kaitan harmoni dengan melodi yaitu harmoni adalah aspek musik secara vertikal,sedangkan melodi adalah pemenuhan nada yang dipergunakan secara simultan,sedang melodi merupakan rangkaian nada nada yang diperdengarkan secara individual.
Dalam menciptakan lagu,seorang komponis ada yang mengunakan harmoni untuk membentuk karakter dan memberi warna musik sehingga terdengar indah(merdu),namun ada juga yang membuat melodi terlebih dahulu baru kemudian dicariikan akor akornya(seperti lagu lagu klasik).
5.       Tekstur
Tekstur dapat di artikan sebagai nilai raba(dalam seni musik).tekstur pada musik berua jalinan atau alunan melodi  dalam sebuah karya musik yang terdiri dari berbagai  suara. Contoh tekstur bisa dilihat pada group paduan suara ynag terdiri dari beberpa suara(sopran,alto,tenor,dan suara bas) yangdidiringi dengan alat musik(gitar,orga,piano,atau orkestra). Pada umumnya tekstur atau corak musik adalah hasil gabungan dari irama,melodi,harmni,dan dinamik. Setelah unsur pokok musik,selanjutnya kita bicarakan unsur pedukung musik.
Unsur pedukung atau unsur ekspresif bersifat pernyataan ungkapan perasaan dengan cara mengadakan perubahan perubahan volume(keras lunaknya suara),tempo(kecepatan),dan perubahan gaya untuk menafsirkan sebuah lagu atau komposisi. Contoh pilihan unsur pendukung musik ynang tepat dalam sebuah lagu yaitu lagu perjuangan yang  dinyanyikan dengan gagah berani,dinamik,dan mantap. Unsur pendukung atau ekspresi musik terdiri dari tempo,dinamik,dan gaya.
6.       Tempo
Tempo adalah kecepatan dan perubahan perubahan kecepatan suatu lagu. Berikut ini beberapa tanda dan istilah dalam tempo.
KATEGORI
SUB KATEGORI
KETERANGAN
Sangat lambat
Largo
Luas
Grave
Serius
Lambat
Lento-adagio
Gemulai ringan(tidak tergesa-gesa),santai(slowly)
Sedang
Andante
Berjalan-dalam tempo orang yang berjalan
Moderato- Andantino
Sedikit seperti andante(lebih cepat dari andante)
Agak cepat
Allegretto
Agak hidup(tidak secepat allegro)
Cepat
Allegro
Gembira,ceria,dan hidup
Sangat cepat
Allegro molto
Sangat hidup
Vivace
Enerjik
Bersemangat hidup
Presto
Sangat cepat
Prestissimo
Secepat mungkin
   
7.       Dinamik
Dinamik dalam seni musik adalah volume bunyi yang kuat lembut dan perubahanberangsur angsur dari lemah ke kuat dan sebaliknya. Pendukung ekspresi musik yang utma adalah dinamik dan tempo
Tingkat volume
Istilah dinamik
Simbol
Sangat lemah
Pianissimo
pp
Lemah
Piano
p
Agak lemah
Mezzo piano
mp
Agak Kuat
Mezzo forte
mf
Kuat
Forte
f
Sangat kuat
Fortisimo
ff
Tanda dan istilah dinamik adalah tanda untuk menyatakan besar kecilnya suara atau keras lunaknya suara dan perubahan perubahan keras lunak suara itu.
Tinkat volume
Istilah dinamik
Simbol
Berangsur menguat
Crescendo
Berangsur melemah
Descrescendo atau diminuendo
Tekanan mendadak atau aksen pada satu nada atau satu akor
sforzando
Sf/forced
8.       Gaya
Gaya  dalam seni musik adalah cara  menyampaikan melodi atau lagu yang tersambung dengan halus atau terputus putus
B.      Kandungan nilai pada musik nontradisional nusantara
Nilai yang terkandung pada musik nontradisional antara lain sebagai berikut,
1.       Sebagai batasan lokalitas dan komunitas
Nilai sangat dekat batasan lokalitas(kewilyahan,institusional,masyarakat,etnis,bangsa)pribadi dan komunitas(kelompok). Semua itu bergantung pada kredo(creed)masing masing. Ada suatu masyarkat yang akan sangat marah dan merasa direndahkan  martabatnya ketika disebut ”celeng”. Sementara kelopok lain biasa saja dan bahkan dijadikan pelengkap upacara(yang berarti dimuliakan)
2.       Adanya muatan nilai sosial
Di dalam jajaran musik pop,terdapat beberapa nama beken yang sanggup menggetarkan semangat dan rasa solidaritas masyarakat  yang selama ini hampir sirna dari sanubari mereka. Sebut saja nama nama grup dan perorangan,seperti koes plus,bimbo,ebiet G.Ade dan lainya.
3.       Adanya muatan nilai yang indah,menarik,dan mendidik
Seseorang akan dengan cepat mampu menilai karya musik (lagu) itu indah atau tidak melalui lantunan suatu lagu. Bagi seseorang yang terlatih mendengarkan suatu karyamusik(lagu),akan dengan mudah membedakan”nilai” melodi(nada) dengan “nilai” syair yang terdapat dalam lagu itu. Lagu yang baik adalah yang mengandung kedua unsur tersebut secara seimbang ,indah dan mendidik. Artiny,dipandang dari sudut komposisi lagu(melodi,irama,syair) sangat menarik dan indah. Namun demikian,ada pula lagu yang hanya mampu memenuhi slah satu atau dua unsur komposisi lagu,misal unsur melodi dan iramanya saja,sedangkan ditinjau  dari sisi syair jauh dari mendidik .
4.       Mengangkat harkat manusia
Sebenarnya suatu bentuk seni musik yang baik pastilah mengandung muatan nilai indah dan mendidik,baik musik tradisional amupun non tradisional,timur atau barat,religius atau profan,gratis atau komersial,semua mempunyai tujuan yang sama yaitu mengangkat harkat manusia lebih tinggi dari yang pernah dicapai sebelumnya.
5.       Perlambang nilai jiwa dan ucapan
Budaya tulis telah membantu  seniman uuk menjelaskan untuk menjelaskan maksud,tujuan,dan nilai nilai  yang terkandung dalam karya mereka. Nilai  suatu karya seni musik tidak hany a terkandung dalam syair saja,tetapai juga terdapt dalam melodi,nada,irama,dan keseluruhan karya musik itu sendiri. Tapi di bandingkan dengan unsur musik yang lain,maka syair menduduki temapat pertama dalam hal kemampuan menjelaskan nilai(isi) suatu karya musi. Menurut Pasaribu,syair lagu merupakan ekspresi seseorang dari dalam batinnya tentang hal, baik yang sudah dilihat,didengar,maupun dialaminya.
6.       Nilai artistik
Nilai ini berhubungan dengan nilai seni. Di dalam nilai ini seseorang dalam menciptakan suatu karya musik yang memiliki ciri khas atau keunikannya. Ciri khas tersebut dapat di lihat sari melodi maupun irama. Apabila karya musik tersebut didengarkan maka orang dapat menilai siapa yang menciptakannya. Meskipun sama sama beraliran jenis musik pop,setiap pencipta lagu memiliki cara tersendiri untuk mengahasilkan karyannya . contoh lagu yang diciptakan ahmad dani beda dengan lagu cipt. Melly goeslaw.
7.       Nilai estetika
Nilai ini berhubungan dengan nilai keindahan. Setiap karya musik yang mencipkan akan mengandung unsur unsur keindahan yang dapat dilihat dan didengarkan  melalui oenyajian musik melalui vokal,instrumen,dan gabungan antar vokal dan instrumen.
a.       Penyajian musik vokal
-          Solo =penyanyi tunggal
-          Duet=penyanyi dua orang
-          Trio  =tiga orang
-          Koor=dalam bentuk paduan suara
Biasanya nilai keindahannya terletak pada jenis vokal dan penampilan penyanyi.
b.      Penyajian musik instrumen
Bentuk penyajiannya adalah berupa peralatan  musik yang digunakan. Setiap alat musik mempunyai ciri khas yang merupakan nilai keindahan. Nilai keindahan alat musik dapat dilihat dan didengarkan melalui cara memainkan,bentuk alat musik ,dan bunyi yang dihasilkan.
c.       Penyajian musik vokal dan instrumen
Bentuknya bisa berupa orkestra,band,dan simphoni. Nilai keindahannya terletak pada suara penyanyi dengan iringan suara alat musik. Selain itu juga penampilan dari pemain musik dan penyanyi.
8.       Nilai ilmu pengetahuan
Nilai berhubungan denagn ilmu pengetahuan pada bidang musik dan kemajuan teknologi. Pencipta musik dalam mengahasikan karyanya perpedoman pada pengetahuan musik dan aturan yang ditetpakan,misalnya mengenal unsur unsur musik,penulisan not balok,dan not angka. Komponis dalam menciptkan musik menggunakan teknologi modern,seperti elektronik dan komputer.
C.      Musik ansambel
Bila sajian musik ituhanya terdiri dari permainan alat musik secar bersama sam di namakan musik ansambel. Ansambel  berasal dari kata ensemble yang berarti bersama sama. Dari arti tersebut,musik ansambel dapat dimaknai sebagai sebuah sajian musik yang dilakukan secra bersama sama dengan menggunakan satu jenis alat musik atau jenis alat musik.
D.      Jenis alat musik
1.       Berdasarkan sumber bunyinya
a.       Alat musik berdawai
Alat musik ini memiliki sumber bunyi yang berasal dari dawai dawai yang dipetik atau atau digesek. Alat musik berdawai yang dipetik misalnya kecapi,harpa,ukelele,banjo,gitar dan lain lain,,sedangkan yang di gesek misal rebab,viola,violin dan lain lain.
b.      Alat musik tiup
Alat musik in I dibagi menjadi 2 yaitu
1)      Alat musik tiup kayu,dapt menghasilkan nada karena getaran yang dijepit dibibir dan ditiup atau pula karena udara didalamnya. Contoh :suling,flute,saxophone,dan clarinet.
2)      Alat musik tiup logam menggunakan getaran bibir yang meniup. Contoh:tuba,teromprt,dan french horn.
c.       Alat musik bertuts
Alat musik ini memiliki bilhan bilahan nada dengan getaran sumber bunyi yang bermacam macam. Misalnya pianika,melodion,akordeon dengan lidah kidah,piono dengan daai,dan organ dengan pipa pipa. Ada pula yang sumber bunyinya elektrik.
d.      Alat musik perkusi
Alat musik ini menggunakan getaran yang ditimbulkan karena alat tersebut dipukul atau dikocok,sehingga alat musik perkusi disebut alat musik pukul. Alat musik ini di bagi menjadi 2:
1)      Alat musik perkusi bernada,misalnya timpani,xylophone,glocken spiel,gambang,slenthem,baron.calung,angklung,kolintang,kenong,tifa,dan totobuang.
2)      Alat musik perkusi tidak bernada. Misalnya castanets,tamborin,marakas,kendang,snare,drum,simbal,rebana.
2.       Berdasarkan fungsinya dalam pergelaran
a.       Alat musik melodis
Alat musik ini merupakan alat musik yang digunakan untuk memainkan rangkaian nada nada atau melodi sebuah lagu. Misalnya biola,recorder,flute dan gitar melodi.
b.      Alat musik ritmis
Alat musik ini merupakan alat musik yang dalam permainannya memberikan irama tertentu dalam pergelaran musik. Hal ini juga berhubungna dengan ketukan(pulsa) dan birama. Misalnya kendang, kelompok drum,bas,gong,tamborin,rebana.
c.       Alat musik harmonis
Alat musik ini yaitiu alat musik yang didalam permainan lebih berperan sebagai pembawa paduan nada(akor). Mislanya gitar pengiring,ukelele, dan kolintang pengiring.
E.       Teori musik
Teori ,usik perlu disadari sebagai sarana untuk mempermudah dalam bermain musik. Kemampuan penguasaan teori musik sebenarnya sangat ,elekta dalam  permainan instrumen dan kebutuhan untuk masing masing instrumen tidak sama. Misalnya teori musik untuk instrumen drum lebih banyak pada pengusaan ritme,sedangkan untuk instrumen saxophone in Es penguasaan tangga nada awalnya sudah lih tinggi karena latihan awal teknik bermain sudah menggunakan tangga nada Es Mayor,sedangkan untuk instrumen piano,gitar,dan bass di mulai pelatihan tekniknya dari tangga nada C Mayor. Untuk latihan awal teknik bermainan instrumen drum tidak menggunakan tangga nada melainkan hanya ritme.
Berikut beberapa hal penting berkaitan dengan teori musik,
1.       Garis paranada
Paranada (inggris:staff) adalah butir butir nada diletakkan pada lima garis sejajar . sitem penulisan butir butir nada paranada dikenal dalam masyarakat kita dengan istilah not balok. Pada dasarnya  prinsip membaca not balok adalah sangat sederhana seperti halnya membaca sebuah grafik yang logis. Tingkat ketinggian nada dapat terlihat dengan jelas sebagaiman apa adanya pada paranada. Pada garis paranada terdapat garis garis verikal pembatas irama disebut garis birama. Di antara garis garis pembatas terbentuk kolom kolom yang di sebut birama(inggris:bar)
2.       Tanda kunci(key signature)
a.       Kunci G
Kunci ini berfungsi untuk menentukan nada G yang terdapat pada garis kedua dari bawah atau garis keempat dari atas.penulisan nada nada pada wilayah tinggi menggunakan kunci C yang biasa disebut dengan Treble Clef.
b.      Kunci F
Kunci ini berfungsi untuk menentukan nada F yang terdaoat pada garis keempat dari bawah dan garis ke 2 dari atas. Kunci ini juga digunakan untuk menghastilkan wilayah suara rendah.(lihat lks ada gambarnya)hehe J L
Notasi garis paranda diatas terdapat dua buah  kunci yaitu kunci G dan Kunci F. Notasi diatas menunjukan bahwa kunci G dan Kunci F saling berhubungan dan menunjukan bahwa nada nada dalam kunci F lebih rendah dari pada nada nada yang terdapat dalam kunci G. Nama nama nadanya disusun secara berurutan untuk memperjelas penotasian posisi nada dalam garis paranada.
c.       Kunci C
Kunci C terdapat 5 macam tang dibedakan dari letak tanda kuncinya pada garis paranada. Nada yang terletak di depan tengah notasi tersebut adalah c1. Nada berikutnya menyesuaikan dengan posisi atau letak nada yang akan berpengaruh pada tinggi dan rendah nada. Karena letaknya yang dapat berpindah tempat,kuncinya ini juga sering disebut movable clef. Tanda kunci ini biasanya hanya dugunakan untuk penulisan instrumen biola alto dan cello.
3.       Bentuk dan nilai not
Gambar cari internet  ya J
4.       Bentuk tanda diam
Tanda diam
Not
Nilai
Penuh
Setengah
Seperempat
Seperdelapan
seperenambelas
5.       Tanda sukat
a.       Tanda sukat 4/4
Lanjutannya panjenengan geeeeeeeeeh.
 
always follow myblog http://imajinasimu08.blogspot.co.id

Goresan Pena

Tentang Wanita

`Wanita adalah sebaik-baik perhiasan dunia. Seperti sabda Rasulullah Saw dlm hadis Shahih, bahwa dunia ini adalah perhiasan & sebaik-bai...